Asesmen yang dikembangkan adalah asesmen baku yang meliputi beberapa aspek yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik dalam kompetensi dengan menggunakan indikator-indikator yang telah ditetapkan dan dikembangkan oleh guru BK/Konselor dalam sekolah. Pada umumnya asesmen bimbingan konseling dapat dilakukan dalam bentuk laporan diri, tes psikologis, performance test, observasi, wawancara dan lain sebagainya.
Asesmen itu merupakan bagian yang sangat penting dalam Bimbingan dan Konseling karena asesmen dalam bimbingan konseling merupakan bagian yang terintegral dalam semua kegiatan Bimbingan dan Konseling itu sendiri. Asesmen dilakukan dengan tujuan untuk mengumpulkan informasi yang dapat membantu konselor untuk menentukan masalah dan latar belakang serta situasi yang ada pada masalah klien.